BIOGRAPHIES
Pianis Indonesia, ARY SUTEDJA mendapatkan gelar “Master of Music” nya di Bidang Seni Pertunjukkan Piano di Universitas Towson di Baltimore, Maryland pada tahun 1992 di bawah bimbingan Reynaldo Reyes. Ary berhasil menyelesaikan studinya di Towson, dengan predikat “summa cum laude”, dan memperoleh penghargaan “Outstanding Achievement in Music”, Pemenang “the Peggy and the Yale Gordon Foundation Scholarship”, dan pemenang “the Talent Award Competition”.
Ary kemudian melanjutkan gelar sarjananya di St. Petersburg Conservatory, Rusia, dibawah bimbingan Sofia Vakman, Sergey Uryvaey dan Valery Visneysky. Guru-gurunya di Indonesia termasuk Iravati M. Sudiarso. Saat tinggal di Jerman, Ia mengikuti tur bersama dengan the Bremen Opera Theatre sebagai pengiring piano dibawah arahan Kapellmeister Gunther Bauernschenk, Ary kemudian kembali ke Indonesia pada tahun 1993.
Tahun 1994, Ary bersama teman-temannya Soun Youn Yoon (pemain Oboe dari Korea) dan Sharon Eng (pemain biola dari USA) mendirikan grup musik bernama Nuansa Klasika. Mereka telah mengadakan konser di berbagai Negara di: Korea, Indonesia, Thailand, Inggris, Amerika, Yunani, Kuwait dan Australia. Di tahun 1999, bersama dengan suaminya, Mikhail David, Ary mendirikan JakArt, sebuah Festival Seni, Budaya dan Pendidikan yang diadakan setiap tahunnya di kota Jakarta. Di JakArt Ary menjabat sebagai Sekretaris Jenderal. JakArt festival telah menggelar lebih dari 1000 pertunjukkan dan pameran-pameran berkelas dunia sampai pertunjukan-pertunjukan seni yang dilakukan secara spontan oleh para seniman lokal dan mancanegara. Festival ini telah diadakan di lebih dari 300 tempat dan lokasi di dalam dan di luar Jakarta, dari tempat-tempat tertutup hingga tempat umum dan melibatkan lebih dari 1000 sukarelawan yang sangat antusias terhadap JakArt dari seluruh kalangan masyarakat hingga seniman-seniman luar negeri.
Pada tahun 2004, JakArt menggelar Festival a la Carte, sebuah festival yang keliling di 15 kota di Jawa dan Bali. Hal serupa juga diselenggarakan oleh JakArt dengan mengelilingi 12 kota di Peloponese (Yunani) dan di Athena dalam rangka Olimpiade Kebudayaan di Athena 2004. JakArt telah didukung oleh UNESCO sejak tahun 2002 dan merupakan salah satu Anggota Pendiri dari “Association of Asian Performing Arts Festival (AAPAF)”. Anggota AAPAF lainnya termasuk Singapore Arts Festival, Shanghai Arts Festival dan Hong Kong Arts Festival dan lain-lainnya. Ary adalah anggota Dewan Kesenian Jakarta tahun 2003 – 2006, selain juga adalah anggota dari Komite Nasional Indonesia untuk Kebudayaan, periode 2002-2004. Saat ini Ary adalah salah satu Anggota Eksekutif AAPAF dan aktif mengadakan pertunjukan solo piano dan Musik kamar baik di dalam dan di luar negeri.
Cellis, Asep Hidayat dikenal aktif memberikan resital – resital dan konser – konser baik untuk solo cello maupun musik kamar (chamber music) di tanah air maupun manca negara, yaitu Malaysia, Singapore, Thailand, Australia dan Jepang. Repertoar yang Ia mainkan bervariasi dari jaman Renaissance hingga Kontemporer. Setelah mendapatkan Master Degreenya di bidang Performance pada tahun 2002 di Osaka Kyoiku, Ia bergabung dengan Orkes Profesional di Jepang “ Heinrich Sultzt Ensemble “ (1999 – 2002). Di kota tersebut Ia juga tampil di beberapa festival seperti Osaka Cassal Festival, dan Osaka Music Festival. Ia juga tampil spektakuler 1000 Cellist dari seluruh dunia di Kobe. Asep tampil tiga kali terpilih untuk mengikuti The ASEAN Youth Music Workshop di Kuala Lumpur, Manila, dan Jakarta. Ia juga ditunjuk untuk menjadi Tutor Cello dalam workshop tersebut di Bangkok. Tampil bersama The Australian Virtuoso Ensemble di Townsville Queensland Australia. Tahun depan Asep akan memulai tour konsernya ke Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat membawakan Komposisi Cello dan Gender (Instrumen Tradisional gamelan). Belajar cello pertama di Sekolah Menengah Musik Yogyakarta (1982-1986) di bawah bimbingan Yoesbar Djaelani, Ia melanjutkan pendidikan musiknya di Institut Seni Indonesia Yogyakarta (1986-1991) di bawah bimbingan Rene Bermann cellist dari Belanda, Ia juga mengikuti Master Class di Australia dengan Tess Remy Schumacher dan Prof. DR, Alexander Ivaskin. Saat ini Asep mengajar Major Cello di Institut Seni Indonesia Yogkakarta dan Sekolah Musik Internasional Jakarta .
Mikhail (Neocles Nicolas) David
Karya awal Mikhail di bidang Visual Art cenderung bergaya minimalis yang tercermin dalam beberapa pameran tunggal ataupun pameran bersama di berbagai Negara seperti Yunani, Italy, Kanada, Australia, Indonesia dan lain sebagainya. Pada tahun 1990-an Mikhail tertarik dengan seni instalasi dan mulai menciptakan “lingkungan yang penuh dengan atmosfir interaktif lintas-disiplin” melibatkan semua panca indera. Untuk tujuan ini, Mikhail menciptakan “ruang” khusus yang disebuat “The Stage” (Panggung) diantara tahun 1991 hingga 1996, yang kemudian dikenal sebagai “garis depan-nya avant-garde”, sebuah penanda kegiatan seni di Jakarta yang menjadi tuan rumah lebih dari 3,000 artis local dan luar negeri
Mikhail menikah dengan pianis/musisi ternama bertaraf internasional, Ary Sutedja-David. Bersama istrinya, Mikhail mendirikan organisasi berbasis akar-rumput pada tahun 1999 yang bertujuan untuk mendemostrasikan, mengekspose, membagi, mengajak dan mempromosikan seni. Hasilnya adalah JakArt@2001, JakArt@2002 dan JakArt@2003, JakArt@2004 sebuah Festival Seni, Budaya dan Pendidikan bertaraf Internasional untuk memperingati hari ulang tahun Kota Jakarta pada bulan Juni.
Pada bulan Juli 2003, Mikhail mengintegrasikan berbagai ketertarikan, bakat dan kegiatannya hingga akhirnya muncullah sebuah konsep/kreasi yang diberi judul “Penghargaan bagi Kesinambungan Adikarya Umat Manusia”. Instalasi/eksibisi yang di tampilkan adalah sketsa impresi penuh karakter yang menawarkan berbagai kapasitas dan kemungkinan dari proposal Mikhail untuk pengkreasian sebuah pertunjukan pendidikan secara kronologis yang menyeluruh yang bersifat nomaden dan komprehensif. Acara tersebut bertempat di Museum Nasional Jakarta, didukung oleh Direktur Jenderal UNESCO, Koichiro Matsuura dan Menteri Budaya dan Pariwisata, I Gede Ardika.