SIARAN PERS
Pianis Ary Sutedja dan Cellis Asep Hidayat, dua orang musisi klasik Indonesia yang telah melanglang buana di mancanegara akan berkolaborasi dan mengadakan tur mengelilingi tanah air pada bulan November 2006 sampai dengan Februari 2007. Diawali konser pertamanya di Padang Panjang pada 9 November 2006, duet piano dan cello ini akan mengunjungi Balikpapan pada 18 November 2006 dan Tenggarong – Kutai Kartanegara pada 20 November 2006. Konser dilanjutkan di Sekolah Sevilla Jakarta pada 23 November 2006, Lampung pada 25 November 2006, Bandung pada 28 November 2006 dan kembali ke Jakarta untuk tampil di Teater Kecil TIM pada 30 November 2006. Perjalanan dilanjutkan pada 2 Desember 2006 dengan mengunjungi Yogyakarta, kemudian Surabaya pada 4 Desember 2006 dan Malang pada 5 Desember 2006. Konser ini juga akan mengunjungi Denpasar pada 7 Desember 2006 dan Kupang pada 9 Desember 2006. Selanjutnya ASAH akan singgah di Makasar pada 12 Desember 2006 dan Palu pada 15 Desember 2006. Pada 13 Januari 2007, ASAH berencana untuk mengunjungi Semarang, dilanjutkan ke Manado pada 20 Januari 2007, Ambon pada 27 Januari 2007 bahkan Jayapura pada 13 Februari 2007. ASAH juga masih menjajaki kemungkinan untuk dapat tampil di daerah-daerah lain di Indonesia. “Kami ingin mengupayakan agar pertunjukan musik klasik juga dapat dinikmati oleh penonton di daerah, mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas dengan jumlah penduduk yang melebihi 200 juta jiwa, tentunya sangat potensial untuk membangun appresiasi terhadap berbagai jenis musik, khususnya musik klasik.” demikian Ary Sutedja menjelaskan latar belakang tur ini. “Kami ingin mengawali dengan menghampiri penonton agar mereka dapat mengenal musik klasik melalui pertunjukan kami.”
Program yang digagas oleh Mikhail David ini berinisiatif untuk menghadirkan pertunjukan musik klasik kehadapan para penonton di daerah guna menjalin komunikasi, dan membangun apresiasi terhadap musik klasik yang selama ini biasanya hanya didengar melalui dering ring tone telepon seluler, atau film-film kartun, karena pertunjukan musik klasik biasanya hanya diselenggarakan di kota-kota besar saja. Pada kesempatan ini, dengan dukungan JAKART sebagai penyelenggara, Delta FM dan Female sebagai media partner, Mandala Airlines sebagai official airline dan berbagai organisasi/lembaga yang ada di daerah yaitu, STSI – Padang panjang, Palm court Housing Complex – Balikpapan, Komunitas Seni Budaya Seraong Kutai Kartanegara – Kalimantan Timur, Sekolah Sevilla dan Central National Plus School – Jakarta, Lampung Orchestra – Bandar Lampung, Program Studi Pendidikan Musik Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung, Teater Kecil PKJ TIM – Jakarta, Pusat Kebudayaan Indonesia – Belanda “Karta Pustaka” – Yogyakarta, Stage Imaginer Surabaya, Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Malang, ISI Denpasar, UPTD PPKD (Taman Budaya) Dinas P & K Prov. NTT, Yayasan Kesenian Batara Gowa – Sulawesi Selatan, Yayasan Tadulakota – Palu, SMU Lokon St. Nikolaus Tomohon – Sulawesi Utara, serta dukungan dari berbagai pihak, ASAH melakukan perjalanan khusus untuk menghampiri penonton di daerah dan mengharapkan dapat memperoleh umpan balik langsung dari penonton mengenai kesan yang diperoleh setelah menyaksikan konser ini. Apapun kesan yang dirasakan oleh penonton adalah sebuah proses kreatif yang akan mengasah nalar kritis penonton dan juga pemain sebagai sebuah pengalaman tersendiri. Pertunjukan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru dalam menikmati dan memahami musik klasik, memberikan inspirasi dan memperkaya wacana masyarakat akan keberadaan musik klasik sebagai alternatif dari ragam seni musik yang selama ini pernah dinikmati para penonton di daerah serta menawarkan ajang latihan untuk mengekspresikan kesan yang di peroleh secara spontan.
Sebagai Visual Artis Mikhail David juga akan merekam konser di beberapa daerah dalam happening arts yang akan melukiskan atmosfir yang terjadi secara spontan diatas kanvas.
Dalam perjalanannya kali ini duet pianis Ary Sutedja dan Asep Hidayat akan memperkenalkan karya-karya klasik dari komponis Indonesia yaitu Trisutji Kamal, Budi Ngurah, Djaja Suprana, dan Amir Pasaribu, serta komponis klasik dunia yaitu Vivaldi, Mozart, Chopin, Brahms, Shostakovich, JS Bach, Saint Saens, Sergei Rachmaninoff, A. Glazunouf dan D. Scarlatti.
Jakarta, 4 November 2006