CATATAN PROGRAM
ROBERT SCHUMANN (1810-1856)
Schumann adalah Komponis besar pada abad 19 yang sekaligus seniman klasik yang hidup dan bekerja mewujudkan gagasan Romantisme dalam musik. Schumann merasa tidak nyaman dengan bentuk-bentuk yang sangat lebar seperti bentuk simfoni, konserto (bagaimanapun salah satu karya pada genre ini berisi saat-saat yang yang sangat indah) mengekpresikan seluruh rangkaian dari liriknya pada lagu dan beberapa bagian singkat pada piano, Shumann menulis karya ini dan pasangannya yang lebih intropektif, Fantasiestuck adalah sebagai percobaan untuk memperluas konsep “CHARACTER PIECE”
FREDERICK CHOPIN (1810 – 1849)
Karya Chopin mendapatkan tempat khusus dalam repertoar piano. Dipuja pada masa hidupnya, karyanya menjadi repertoar utama bagi guru dan siswa musik serta para pianis sepanjang sejarah musik. Chopin mempunyai fokus yang jelas dalam komposisi-komposisinya. Menciptakan ratusan karya untuk piano solo dan menjadi pelopor dalam hal mempopulerkan jenis – jenis komposisi yang baru pada masa itu untuk piano seperti berceuse, scherzo , polonaise dan marzuka. Tahun ini merupakan dua ratus tahun lahirnya Chopin dirayakan di seluruh dunia dengan pagelaran konser karya – karyanya. Sonata untuk piano di b minor op. 58 dan sonata untuk cello dan piano di g minor op. 65 adalah mahakaryanya yang ditulis dalam masa akhir hidupnya.
LUDWIG VAN BEETHOVEN (1770 – 1827)
Adalah seorang komponis Jerman dan pianis virtuos. Dia seorang yang sangat penting pada masa transisi antara periode klasik dan periode romantik dalam dunia musik barat. Lahir di Bonn, kemudian pindah ke Vienna dan belajar pada Joseph Haydn hingga akhirnya mendapatkan reputasi sebagai pianis virtuos dalam waktu singkat. Pendengarannya mulai terganggu di usia dua puluh tahun, tetapi Ia tetap menciptakan komposisi – kompisisi, menjadi konduktor dan pemain, bahkan ketika telah tuli sepenuhnya Ia masih menciptakan simfoni kesembilannya yang memasukkan unsur suara manusia ke dalam bentuk simfoni pertama dalam sejarah musik. Sonata untuk cello dan piano no.3 dalam tangga nada A mayor op. 69 adalah suatu karya terbaiknya, dikomposisi pada tahun 1801, tahun yang sama dengan diciptakannya simfoni no.5 dan simfoni no. 6.
JOHANNES BRAHMS (1833 – 1897)
Brahms lahir di Hamburg, pelajaran musiknya Ia dapatkan dari ayahnya seorang pemain kontrabass. Keajaiban musikalitasnya terlihat ketika belajar pada gurunya Cossel. Karirnya sebagai pianis terus menanjak, dimulai tur dengan pemain biola gypsy dari Hungaria Eduard Remenyi, hingga bertemu dan berkawan dengan Lizst dan Schumann. Karya-karya terpenting dari Brahms adalah 4 buah sinfoni, 2 serenade, 2 konserto untuk piano dan orchestra, 2 konserto untuk biola dan biola dan cello; musik kamar: 2 sektet untuk alat gesek, 2 kuintet gesek, 3 string kwartet dan klrinet kuintet dan karya-karya untuk piano. Brahms juga mencipytakan 2 karya sonata untuk cello dan piano, dimana karya tersebut menjadi repertoar standar.
SERGEI RACHMANINOV (1876 – 1943)
Ia adalah komponis Rusia, sekaligus panis dan konduktor. Ia belajar di Konservatorium musik di St. Petersburg dan Moskow. Ia terkenal dengan pengendalian teknik dan ritmik yang tinggi, dan tangannya yang besar bahkan dapat menjangkau tuts piano sebanyak tiga belas interval. Rachamninov terpaksa berimigrasi ke Amerika bersama keluarganya pada saat terjadinya revolusi di tahun 1917, dan musiknya juga dilarang di Rusia pada saat itu. Mereka tidak pernah kembali lagi ke tanah airnya. Ia meninggal di Beverly Hill, California. Etude-Tableau ada dua set etude untuk piano yang dikelompokan dalam opus 33 dan 39, termasuk didalamnya adalah etude tableau op.33 no. 2 dalam tangga nada C mayor dan op. 7 dalam tangga nada Es mayor. Komposisi lain yang terkenal adalah sonata untuk cello dan piano dalam tangga nada G minor op.19. Sonata ini dikomposisi pada tahun 1901 dan baru dipublikasikan setahun kemudian.
FRANZ LISZT (1811 – 1888)
Komponis yang berasal dari Hungaria yang virtuos ini adalah seorang konduktor dan pianis abad ke 19. Dia belajar piano pada Czherny dan komposisi pada Salieri. Pada tahun 1823, Ia pindah bersama keluarganya ke Paris dan banyak melakukan tur sebagai pianis. Perkembangan teknik pianonya juga dipengaruhi oleh Paganini, seorang pemain biola yang jenius dan fenomenal saat itu. Ia menerapkan teknik permainan biola ke dalam permainan pianonya. Pada tahun 1848, Ia menjadi pimpinan musik extraordinary di Weimar. Bersama dengan Princess Carolyne zu Sayn-Wittgenstein dan menaruh perhatiannya pada komposisi musik, serta mencurahkan symphonic poem yaitu suatu bentuk komposisi yang baru pada saat itu Kebanyakan komposisinya adalah musik piano, yang rata-rata membutuhkan teknik tinggi.
FRANCIS POULENC (1899 – 1963)
Lahir di Paris, muridnya dari Villiers, dan belajar komposisi pada Koechlin. Salah satu anggota dari “Les Six” pada tahun 1936, suatu gerakan komponis – komposnis Perancis saat itu. Ia menciptakan opera, Les Mamelles de Tirèsias. Ia juga menciptakan karya untuk instrument seperti konserto untuk harpsichord dan orkestra , 2 konserto untuk piano, dan musik untuk koor yaitu misa in D minor dan karya untuk vocal serta untuk musik kamar yaitu sektet untuk piano dan wood wind.
SERGEI PROKOFIEF (1891 – 1953)
Lahir di Ukraina, Ia seorang pianis dan komposer. Belajar pada Glier di St,Petersburg konservatori juga belajar pada Rimsky Korsakov. Tahun 1917, meninggalkan Rusia dan melakukan tur ke Jepang dan Amerika dengan komposisi – komposisinya dan sekaligus sebagai seorang pianis. Hidup di Paris pada tahun 1922 hingga 1936 hingga menetap di Moskow. Karya – karyanya meliputi symphony, sonata untuk piano, violin dan cello. Konserto untuk piano dan violin dan cello serta musik kamar dan karya untuk opera karya – karyanya lebih banyak mengkritisi sosialis rasialis saat itu salah satunya The Duanna (Betrothal in a Monastery, dan War and Piece).
LENNOX BERKLEY (1903-1989)
Lahir di Oxford, belajar di Merton College Oxford dan juga di Paris dengan Boulanger. Ia menjadi Professor pada Royal Academy of Music pada tahun 1974. Karya – karya awal mengikuti aliran neo-classism, belakangan Ia memutuskan pada gaya neo-romantic dengan memakai idiom diatonic tonal. Karya – karyanya meliputi: 4 opera, ballet, music film, karya symphony dan orchestra, missa brevis dan magnificent chamber dan karya untuk solo instrument.
TOSHIRO MAYUZUMI (1929)
Toshiro telah menerima penghargaan Obidakashou sebanyak dua kali yaitu pada tahun 1958 dan 1962, sebagai komponis dalam orkestra. Tepat pada tahun 1960 salah satu karyanya terpilih dan dikukuhkan sebagai Bunraku (seni pagelaran: sejenis wayang golek atau seni teater atau gitayu/drama diikuti oleh musik). Bunraku mengunakan alat musik tradisional Jepang (samisen, seperti gitar yang bisa dipetik ataupun digesek) jika digesek menghasilkan bunyi seperti cello. Paduan Gitayu dan musik ini membentuk kontras yang baik antara recitativo dengan pitch cart dan dapat juga membangkitkan bentuk cerita dan pergelaran yang dinamis. Pada acara berlangsung disisipkan narasi, sehingga pada klimaksnya dapat memberikan kesan bahwa setiap sentuhan dan gesekan dalam gitayu itu memiliki ritme yang dinamis dan mengesankan. Untuk konser kali ini akan dimainkan hanya pada bagian samisen saja dengan cello.
RIETZ JULLIUS (1812-1877)
Ia seorang cellis dan komponis serta konduktor dari Jerman, murid dari F. Schmidt dan Romberg, sebagai assiten dari Mendelssohn yang kemudian menjadi direktur musik di kota Dusserdof pada tahun 1834. Mejadi konduktor pada Leipzig opera dan Singakademi dari tahun 1847, dan mengedisi mattiuss Passion di B minor karya dari J.S Bach, karya-karya nya meluputi karya untuk simfoni, cello concerto dan lagu untuk vokal.
DOMENICO CIMAROSA ( 1749 – 1801)
Ia berasal dari Itali , belajar di Naples, lulusan konservatori Santa Maria. Kariernya menjadi organis pada Raja Ferdinand’s di Naples pada tahun 1785, dan menjadi Master Musik pada tahun 1880 di Venecia. Hingga di St. Petersburg Ia mendapat gelar maestro pada tahun 1887. Karya – karyanya meliputi 76 opera dimana salah satu yang paling terkenal adalah Matrimonio segreto, Giannina e Bernardone (1781), La impresario in agustine (1786) dan Gli Orazi ed I Curiazi (1797) juga karya – karya dalam bentuk sonata, keyboard, dan wood wind.
JOSEPH JOACHIM (1831-1907)
Ia adalah seorang violis sejati dan ternama pada jamannya. Teknik permainannya banyak dibicarakan orang sehingga Brahms, Schumann, dan Mendelssohn pun sangat menyukai permainannya. Debut karirnya dimulai menjadi konser master di Weimar. Ia juga memimpin kwartet gesek untuk raja Di Hanover dan menjadi direktur musik di The New Berlin Hochscule fur musik. Ia-pun terjadwal banyak mengadakan tur dengan kompisisinya yang Ia ciptakan termasuk 3 karya konserto untuk biola yaitu Hungarian konserto untuk biola op.11, konser overture untuk biola dan viola, serta membuat cadenza konserto biola dari Mozart, Beethoven dan Brahms. Teknik-teknik permainannya hingga kini banyak memperngaruhi para pemain biola generasi sekarang.
GIUSEPPE VERDI ( 1813-1901)
Verdi adalah komponis dan pencipta karya – karya opera terkenal, bahkan ia dijuluki bapak operanya Italy. Gaya operanya yang sangat dramatis lebih banyak disadur dengan lebih banyak tema kemanusian, humanities, kebersamaan dan kesetaraan. Meski Italia menjadi negeri opera dan pusatnya opera di daratan Eropa, tetapi kemasan dan ciri khas Verdi di dalam membuat karya operanya sangatlah termodern, bukan saja dari cerita – ceritanya melainkan sumbangsihnya yang sangat besar pada karakter musiknya yang melankolis sekaligus dramatis. Salah satu operanya yang terkenal adalah Aida yang dengan seting Mesir jaman Firaun, juga La Traviatta, La forza destino, Don Carlos, Nabocco, Jerusalem, La bataglia, Rigoletto dan masih banyak lagi. Disamping menciptakan opera, ia juga menciptakan satu Requeim dan empat karya bertemakan musik – musik doa. Verdi meninggal di Milan 27 January 1901.
GEORGES BIZET (1838-1875)
Komponis Perancis ini memulai kariernya belajar pertama pada konservatori Paris, belajar piano pada Marmonter, dan berguru ilmu komposisi pada Zimmermann, serta belajar Organ pada Benoist. Ia memenangkan Prix de Rome di saat 3 tahun di Itali dan mengkomposisi Te deum yaitu bentuk opera buffa dan simponi. Kembali ke paris ia menciptakan opera yang kurang begitu sukses, yaitu Les Pecheurs de perles. Pada tahu 1871 dia menciptakan karya untuk empat tangan yaitu Jeux d’enfans 5 koleski untuk orkes. Ia pun mencitakan La ‘arlesienne dan yang tersukses yaitu Carmen. Yang mendapat tempat di Paris dan berbagai negara Eropa lainnya. Bizet meninggal beberapa bulan setelah mendapatkan kesuksesan luar biasa.
GIACCOMO PUCCINI (1858-1924)
Komponis opera yang sangat terkenal ini awal kariernya dimulai menjadi organis di gereja di kota kecil Lucca. Belajar pada Instituto Musicale Pacini di Lucca, dan di Milan Konservatori , belajar komposisi kepada Bazzini dan Ponchiele. Ia menciptakan 12 opera termasuk Le Villi (1883), Manon Lescant, La Boheme, Tosca, Madam Butterfly, La fanciulla del west, La rondine. Puccini juga menciptakan beberapa karya untuk kwartet gesek, karya untuk orchestra, sonata biola dan karya untuk piano.
LEONARD BERNSTEIN (1918-1990)
Karya-karyanya banyak untuk orkestra, simponi, musik kamar dan musik film dan balet. Karyanya merupakan fenomena musik Amerika pada abad 20, dimana unsure – unsur tradisi dan musik jazz dimasukan ke dalam idiom – idiom musiknya. Ia juga seorang pianis handal serta serta konduktor pada Vienna Philharmonic yang terkenal di daratan Eropa. Salah satu karya – karyanya yaitu : A Theatre Peace for Singer, West Side Story, Wondelrful Town, Troble in Tahiti, Candidate, dan simphoni kedua “The Age of Anxiety” dengan solo piano dan beberapa musik kamar dengan vokal. Ia meninggal di New York 14 Oktober 1990
GEORGE FREDERICK HANDEL (1685-1759)
Handel adalah komponis besar sepanjang sejarah musik Barok, sama besarnya dengan Bach, mereka menyumbangkan teknik – teknik terbaru untuk dunia musik pada saat itu, meskipun belum dimengerti oleh kalangan masyarakat saat itu. Handel awalnya tertarik dengan musik opera (musik duniawi) namun, pada akhirnya dia lebih memilih untuk menciptakan karya-karya yang bersifat religius untuk misa yang lebih religious. The Messiah adalah karya yang paling mutakhir, hingga kini masih selalu dimainkan, Aria – arianya untuk sopran, Alto, Tenor dan Bass, menuntut teknik vokal yang sangat tinggi. Meskipun Bach dan Handel sama – sama hidup dalam kurun waktu yang bersamaan dan mereka komponis ternama, namun mereka tidak pernah bertemu.
AMIR PASARIBU
Lahir tanggal 21 Mei 1915 di Siborong-borong, sebuah kota kecil dekat Haunatas, Laguboti, Balige adalah seorang musisi Indonesia. Beliau menikmati pendidikan di Sekolah Raja Balige, kemudian sekolah dasar Eropa milik misi Katolik, dan diteruskan ke HIS Hollands Inlandse School di Sibolga. Beliau meneruskan sekolah di Mulo (SMP) di Tarutung, dan diselesaikan di Padang. Pendidikan perguruan tinggi dijalaninya di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Bandung (dulu HIK); di sana ia juga mengembangkan pengetahuannya dalam bidang musik piano. Ia mendapat pelajaran musik dari Fr. Paulus dan Fr. Gustianus; selanjutnya cello dari Nicolai Varvolomeyef dan Joan Giessens. Agustus 2002 beliau menerima Anugerah Piagam Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Republik Indonesia, atas jasanya yang besar terhadap Negara dan Bangsa Indonesia dalam meningkatkan dan memajukan dan membina kebudayaan nasional.