JakArt@2006 – ASAH Indonesian Tour I Program Notes

PROGRAM NOTES


Antonio Vivaldi (1678 – 1741). Antonio Vivaldi adalah seorang komponis terkenal pada jamannya, banyak karya – karya yang Ia ciptakan terutama komposisi – komposisinya untuk instrumen gesek. Dia menciptakan ratusan koncerto – konserto untuk biola, konserto – konserto untuk cello, komposisi untuk orkes gesek, musik kamar, kantata dan lain – lain. Selama 30 tahun, adalah masa terpenting karirnya sebagai komponis dimana Ia tinggal di kota Venecia. Vivaldi merupakan inspirator bagi komponis – komponis akhir barok, terutama pencerahan pada teknik – teknik untuk biolanya. Salah satu karyanya yang sangat terkenal adalah THE FOUR SEASSON yaitu komposisi untuk solo biola dengan orkes gesek yang menceritakan tentang keempat musim (musim panas, musim semi, musim gugur, dan musim dingin) yang diformulasikan ke dalam melodi nan indah. Vivaldi juga menciptakan 6 sonata untuk cello, salah satunya akan dimainkan pada malam ini. Melodi – melodi Vivaldi pada umumnya sangatlah melodius dengan ciri khas barok ala Italia.

W.A. Mozart (1741 – 1756). Hidup Mozart sangatlah singkat yaitu hanya 35 musim salju, Dia bagaikan sebuah bintang kejora dalam sejarah musik. Sekali terang lalu lenyap, tetapi mencetuskan bunga api yang menajubkan. Musik – musik yang Ia ciptakan dalam kehidupannya yang singkat merupakan sumbangsihnya terhadap sejarah musik. Musiknya merupakan kejeniusan yang sangat nyata. Mozart menciptakan lebih dari 600 buah karya terdiri dari sonata, simfoni, koncerto, kwartet, solo instrumen, opera, dan misa. Pada kesempatan ini pun duo Ary Sutedja – Asep Hidayat akan memainkan salah satu karya dari komponis besar tersebut yaitu sebuah sonata untuk cello dan piano, dimana komposisi itu aslinya dibuat untuk biola, namun malam ini komposisi tersebut akan dimainkan dengan cello dan piano. Bukti nyata bahwa Mozart masih hidup lewat musiknya.

Chopin (1810 – 1849). Komponis Chopin dilahirkan di Warsawa, dan hidup sebagai pianis di Paris. Ini adalah komponis brilian yang berumur pendek seperti halnya Mozart. Mendapatkan les piano pertama umur 6 tahun, umur 7 tahun sudah mengkomposisi polonaise yaitu komposisi solo piano dan memberikan recital pada umur 8 tahun. Bakat yang jenius yang dimilikinya membuat Ia menjadi terkenal, sehingga seniornya Franz Liszt pun mengaguminya berkat ketrampilan memainkan piano. Chopin tidak hanya piawai memainkan dawai – dawai pada piano saja, tetapi Ia pun piawai dalam menciptakan teknik – teknik gaya baru pada piano, eksploitasi tarian – tarian yang bernuansa polandia tanah kelahirannya dijadikan idiom – idiom dalam berkomposisi. Kekayaan dekorasi melodi dan kekayaan harmoni serta teksturnya merupakan gaya baru yang sangat brilian. Hampir semua karya – karyanya dibuat untuk piano.

J.S. Brahms (1833 – 1897). Brahms lahir di Hamburg, pelajaran musiknya Ia dapat dari ayahnya seorang pemain contrabass. Keajaiban musikalitasnya terlihat ketika belajar pada gurunya cossel. Karirnya sebagai pianis terus menanjak, dimulai tour dengan pemain biola gypsy dari Hungaria Eduard Remenyi, hingga bertemu dan berkawan dengan Lizst dan Schumann. Karya – karya penting dari Brahms adalah 4 buah symphony, 2 serenade, 2 konserto piano, konserto biola, konserto untuk biola dan cello, musik kamar 2 sektet untuk gesek, 2 kwintet gesek, 3 string kwartet, clarinet kwintet, piano kwintet, dan karya – karya untuk piano. Brahms juga menciptakan 2 buah sonata untuk cello dan piano dimana karya tersebut menjadi karya repertoar standard. Dengan harmoni yang sangat kental dan tekstur yang sangat rapat. Pada komposisi untuk cello dan piano, dengan melodi yang sangat intim dan melankoli, sehingga terasa suasana menjadi sangat dalam.

Shostakovich (1906 – 1975). Tidak banyak yang tahu, bahwa tahun ini adalah 100 tahun kelahiran komponis Rusia yang lahir di Petersburg. Shostakovich komponis maha penting setelah meninggalnya Prokofiev, tidak hanya di Rusia namun juga bagi komponis abad 21. umur 13 tahun Ia membuat komposisi scherzo untuk orkes, dan symphony pertamanya yang ditampilkan di Leningrad pada tahun 1927 dengan sukses benar. Simfoni berikutnya no. 2 Ia ciptakan setahun kemudian yang Ia dedikasikan untuk revolusi Oktober 1917. karakteristik musik, melodi, dan ritme yang bersifat ekstrim, merupakan kekayaan dari ide – ide musikalnya yang sangat intelek dan moderen. Karya – karya ciptaanya antara lain 15 buah simphoni, musik kamar: kwartet gesek, concerto untuk biola, konserto untuk cello, sonata untuk cello dan karya untuk koor serta lagu – lagu tradisional dari rusia.

Amir Pasaribu

Komposisi Suita untuk cello dan Piano ini, dibuat kira-kira tahun 1950an. Bentuk komposisi ini memakai ide dari bentuk suita, terdiri dari empat bagian, dimana bagian satu dengan bagian lainnya saling berhubungan sebagai sebuah cerita. Bagian I Sunrise at the Yangtse menceritakan keindahan Sang Matahari menampakan dirinya dengan melodi-melodi yang terpengaruh dengan oriental. Bagian II Sang Komposnis nampaknya terobsesi oleh seorang Sun Yat Sen, melodi yang gelap dan tempo yang tenang. Bagian III Hangtsu- Mountain and Creeks At Sundown, kehidupan lain menarik yang ditransformasikan kedalam melodi-melodin indah. Bagian IV, Express Ralroad Back Home akan terlihat jelas dalam ritme yang cepat dan bersahaja bahwa kenangan-kenangan yang akan dibawa pulang. Komposisi ini dibuat ketika komponis mengunjungi negeri Tirai Bambu saat itu. Komposisi ini baru dimainkan kembali setelah tahun 1950.

Trisutji Kamal

Adalah komposer yang paling produktif dan aktif saat ini, berkarya mencakup simphoni, musik kamar, opera, balet, konserto piano, dan musik untuk film. Lahir di Jakarta pada tahun 1936, Ia belajar di “the Ecole Normale de Musique” di Paris, lulus dari the Conservatory of Santa Cecilia di Roma di bidang Piano dan Komposisi. Sejak tahun 1984, komposisi – komposisinya di ilhami oleh sastra Islami, pengabungan dari unsur musik dan irama dari Tajwid atau “ucapan yang benar” dari pembacaan Kitab Suci Al Qur’an. Bahasa musiknya yang unik terwujud dalam satu susunan tiga pemain untuk biola tunggal yang ditulis sebagai persembahan musik biola tunggal untuk Sharon Eng. Prayer of Gratitude  yang di ikuti dengan Prayer in Times of Sorrow dan Prayer for salvation  ditampilkan dalam pertunjukan dunia di the Internatonal Music Institute di Coolfont, USA, July 2004. Ditandai improvisasi yang  keluar dari dalam jiwa Prayers  tak berirama, rumit namun selaras, dalam rangka mempertahankan bentuk – bentuk klasik barat. Ia juga banyak menggubah lagu-lagu daerah dari berbagai budaya di Indonesia ke dalam komposisi musik. Komposisi lagu untuk solo Cello “emosi” diciptakan khusus untuk dimainkan dalam konser “ASAH” Indonesian Tour ini. Komposisi dalam lagu ini bertemakan tentang dinamika dan pergolakan berbagai emosi yang terjadi dalam diri manusia pada berbagai situasi yang berbeda.

 

Jaya Suprana

Lahir di Bali tahun 1949, merupakan salah satu komposer tercinta Indonesia. Ia memperoleh pelatihan musik di the Musik-hochschule Muenster dan  Folkwanghochschule Essen, dan aktif tidak hanya sebagai komposer tetapi juga sebagai seorang Pengarang (the Science of Wrong – Thinking); pengusaha (Direktur Pabrik Jamu); dan aktifis sosial (Direktur Museum Rekor Indonesia dan Yayasan Ginjal Indonesia). Banyak karyanya terserap dari unsur etnik Indonesia, Tembang Alit dibuka dengan melodi jawa yang halus dalam tempo pelan yang tiba – tiba berubah ke dalam jiwa tari Bali yang penuh dengan irama semangat, dan warna dan susunan yang baru. Musiknya pada umumnya berciri-khaskan oleh kesederhanaan, kelembutan, transparan, bening dan mengikuti aturan.

Budhi Ngurah (1958 – ). Lahir di Jember. Pada tahun 1999 terlibat sebagai coordinator ACL (Asian Composer League) di Yogyakarta dan solo. Sebelumnya 1993, sebagai tutor ASEAN Youth Music Workshop di Brunai Darusalam. Lulus Sekolah Menengah Musik 1979, dilanjutkan ke Akademi Musik Indonesia Yogyakarta, belajar pada R. Roesman dan Rene Bremann. Belajar conducting pada ED Vannes. Fumiyosi Maezawa. Aktif berbagai kegiatan dalam bidang komposisi. Karya – karyanya meliputi komposisi untuk Orkes, Opera (Lara Jongrang), musik kamar, piano solo, sonata cello dan biola solo dan perkusi. Budhi Ngurah mengajar komposisi di ISI Yogyakarta.